Maria Natalia Londa atau biasa disapa Maria merupakan seorang atlet atletik pada cabang lompat jauh dan lompat jangkit. Maria kelahiran Denpasar, 29 Oktober 1990 mencintai atletik cabang lompat jauh sejak sekolah dasar (SD).
Ia mengenal lompat jauh dari mata pelajaran olahraga saat kelas tiga SD. Maria langsung senang dengan olahraga itu karena ia juga piawai bermain lompat tali sejak kecil.
Selain mengenal lompat jauh, Maria juga mulai menyukai lompat jangkit saat duduk di kelas lima SD. Dan ia mulai serius menggeluti dua cabang tersebut meski masih duduk di sekolah dasar.
Keseriusan dan rajin berlatih ternyata berbuah prestasi, ia menempati peringkat tiga pada Kejurnas Atletik Usia Dini di Jakarta. Bahkan ketika SMP ia berhasil menjadi peringkat pertama Kejurnas Atletik Remaja Junior.
Sejak kecil Maria sudah tinggal di asrama demi menjadi seorang atlet nasional, hal ini didukung oleh sang ayah. Namun pada 2011, ayah Maria meninggal dunia. Tentu saja ini membuat Maria kehilangan sosok yang selalu mendukungnya.
Saat itu ia menjadi tulang punggung keluarga bagi ibu serta adiknya. Meski begitu, ia tidak pernah terbebani karena keluarganya, justru ia menjalani dan menikmatinya dengan ikhlas.
Wanita yang hobinya tidur ini termasuk atlet yang selalu meraih medali pada perhelatan SEA Games. Kerja keras yang tak pernah menyerah membuatnya meraih banyak medali, mulai dari Perunggu hingga Emas.
Prestasi yang membanggakan bagi Indonesia adalah ketika secara mengejutkan Maria berhasil menciptakan sejarah baru di cabang atletik Indonesia. Ia berhasil meraih medali emas nomor lompat jauh putri di Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan.
Ini adalah medali emas pertama Indonesia dari nomor lompat jauh Asian Games. Ia juga menjadi atlet pertama Indonesia yang memenangkan medali emas di cabang olahraga atletik sejak 1998.
Sayangnya prestasi di Asian Games tidak bisa terulang di ajang Olimpiade 2016, Rio de Janeiro, Brasil. Maria harus tersingkir pada sesi kualifikasi. Lompatanya mencapai sejauh 6,29 meter, dan hanya menempatkan di posisi 12 Grup B atau peringkat 25 secara keseluruhan.
Pada SEA Games Malaysia 2017, meski tidak dalam kondisi yang 100 persen usai mengalami cedera, Maria sukses meraih 2 medali perak di nomor lompat jauh dan lompat jangkit dengan berkibarnya bendera merah putih di ajang Asia Tenggara tersebut. (AA/DN) (Photo: VIVA.co.id/ RRA)
PRESTASI
Peringkat Tiga, Kejurnas Atletik Usia Dini, Jakarta
Peringkat Pertama, Kejurnas Atletik Remaja Junior, Jakarta
Medali Emas, PON, Kalimantan Timur, 2008
Maria mengaku bersyukur. Ini adalah medali emas ketiganya di PON. Sebelumnya, dia meraih emas pada PON 2008 di Kalimantan Timur dan PON 2012 di Riau
Medali Perunggu SEA Games 2009 (Lompat Jauh)
Medali Perunggu SEA Games 2009 (Lompat Jangkit)
Medali Perak SEA Games 2011 (Lompat Jauh)
Medali Perak SEA Games 2011 (Lompat Jangkit)
Medali Emas, PON, Riau, 2012
Medali Emas SEA Games 2013 (Lompat Jauh)
Medali Emas SEA Games 2013 (Lompat Jangkit)
Medali Emas Asian Games 2014 (Lompat Jauh)
Berita Terkait
Lalu Muhammad Zohri Sumbang Emas untuk NTB di PON 2024
Gelanggang
14 September 2024
PASI Sumut Gelar Kejurda Atletik Diikuti 1.620 Peserta
Gelanggang
19 Agustus 2024
Terobosan Perdana Kontestan Olimpiade Paris 2024
Gelanggang
12 Agustus 2024
Pengakuan Zohri Usai Tersingkir dari Olimpiade 2024
Gelanggang
4 Agustus 2024